Sabtu, 06 Oktober 2012
kumpulan puisi chairil anwar
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
HAMPA
kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
1946
DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
Incoming search terms:
puisi chairil anwar
kumpulan puisi chairil anwar
chairil anwar
contoh puisi chairil anwar
puisi khairil anwar
puisi chairul anwar
chairil anwar puisi
kata mutiara chairil anwar
kata bijak chairil anwar
kumpulan puisi khairil anwar
Posts Related to Kumpulan Puisi Chairil Anwar
Puisi Cinta Khalil Gibran
Khalil Gibran Khalil Gibran adalah penyair, seniman, dan penulis terkenal asal Lebanon Amerika. Seniman ini kelahiran 1883, tepatnya tanggal 6 Januari di Lebanon dan tutup ...
Arti Sebuah Persahabatan
Arti Sebuah Persahabatan Sahabat itu seseorang yang sangat berharga, menemukan sahabat sejati memang sulit, tapi bagaimana cara kita untuk mempertahankan sebuah persahabatan itu yang terpenting. ...
Kumpulan Puisi Cinta-Rindu
Ketika mata hanya bisa memandang fotomu Ketika telinga hanya bisa mendengar bisikmu dalam ponsel Ketika Ketika hanya sebuah bayang dirimu Bayang rindu dihati Aku rindu ...
Kumpulan Kata Bijak Adolf Hitler
Adolf Hitler Adolf Hitler adalah seorang orator dan pemimpin terkenal didunia. Seorang Kanselir Jerman dari tahun 1933 dan Pemimpin Reich ketiga Jerman sejak tahun 1934. ...
Kumpulan Puisi Cinta-Ragu Akan Cintaku
Kenapa Kau ragukan Cintaku Cinta yang begitu tulus padamu Percayalah kasih Aku tulus mencintaimu Bukannya tak ada harap lebih tapi, biarkan ini mangalir layak ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar